Tidak bisa dipaksa, memang. Saat tanganmu mengenggam seluruh jemariku, mengisi sela kosong dijariku, namun bayangmu selalu ingin mengenggam tangannya. Tidak bisa dipaksa memang, saat bola mata kita saling bertatapan namun tidak beradu dalam badai yang sama. Tidak bisa dipaksa saat kau memeluk tubuhku, menghangatkan seluruh ragaku, namun inginmu selalu memeluknya. Ya, tidak bisa dipaksa. Kala aku menyuruhmu berhenti mencintainya, namun hatimu masih saja ingin bersamanya. Dan tidak bisa dipaksa saat aku masih terus ingin berlari, mengejar dia yang sama sekali tak ingin ku kejar...
ouch. damn
BalasHapus